Bandung – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti kegiatan pertemuan Radio Komunitas se-Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jawa Barat pada akhir pekan ini. Bertempat di kawasan asri Citarim, Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, di tepi aliran Sungai Citarum yang sejuk dan rindang, kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi para penggiat radio komunitas untuk bersilaturahmi, berbagi pengalaman, serta memperkuat sinergi dalam memperjuangkan eksistensi media komunitas yang inklusif dan berpihak pada kebutuhan warga. Lebih dari 30 perwakilan radio komunitas dari berbagai kota dan kabupaten hadir memadati lokasi, menciptakan suasana kekeluargaan yang kuat meskipun banyak peserta baru saling bertemu untuk pertama kalinya.

Tidak hanya sebagai forum konsolidasi, pertemuan ini juga dirangkai dengan acara syukuran atas capaian akademik Dr. H. Rohmat Sarman, SE., M.Si., tokoh sentral dan pembina utama NH FM Karawang, yang baru saja meraih gelar doktor dalam bidang manajemen. Dr. Rohmat dikenal luas sebagai sosok “Akademisi Turun ke Bumi,” yang selama dua dekade terakhir konsisten mendorong penguatan radio komunitas sebagai alat pemberdayaan masyarakat. Momen syukuran ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan atas perjalanan intelektual beliau, tetapi juga pengakuan kolektif atas peran besar beliau dalam membangun jaringan radio komunitas yang progresif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dalam suasana yang sarat makna tersebut, kegiatan semakin hangat dengan sesi mancing bersama yang diinisiasi oleh Kang Latif Rohyana, Ketua JRK Jawa Barat. Kegiatan sederhana ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu peserta, karena memberi kesempatan untuk berbincang santai, berbagi cerita, bahkan membahas ide kolaborasi sambil menikmati suasana alam terbuka. Banyak peserta mengapresiasi pendekatan yang menyenangkan namun bermakna ini sebagai bentuk “rekreasi kolektif” khas gerakan komunitas.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kang Adi Rumansyah, Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), yang memberikan sambutan serta dukungan penuh terhadap inisiatif JRK Jawa Barat. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya membangun jejaring yang kuat antar-radio komunitas sebagai penyeimbang narasi media arus utama.
“Kegiatan seperti ini penting untuk terus dilakukan sebagai ruang konsolidasi sekaligus penguatan jaringan antar-radio komunitas. Semangat gotong royong dan kebersamaan harus menjadi roh gerakan radio komunitas,” tegasnya.
Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah gagasan tindak lanjut. Salah satunya adalah usulan untuk membentuk forum kolaboratif lintas daerah, yang secara rutin mengadakan pelatihan daring, pertukaran konten siaran, dan advokasi kebijakan terkait media komunitas. Beberapa radio juga sepakat menjajaki program siaran serempak untuk isu-isu lokal seperti ketahanan pangan, pendidikan warga, dan literasi digital. Gagasan ini menjadi sinyal bahwa radio komunitas tak sekadar eksis, tetapi siap bertransformasi dan mengambil peran lebih strategis dalam pembangunan sosial berbasis warga.
Suasana penuh semangat ini menegaskan kembali bahwa radio komunitas bukan hanya tentang gelombang suara di udara, tetapi juga gelombang solidaritas, kebersamaan, dan aksi nyata. Kehadiran sosok seperti Dr. Rohmat Sarman menjadi contoh nyata bahwa dunia akademik dan gerakan komunitas dapat berjalan seiring dan saling menguatkan.
JRK Jawa Barat sendiri menyampaikan komitmennya untuk terus menggerakkan potensi radio komunitas sebagai ruang pendidikan alternatif, penyebar informasi lokal, dan media pemberdayaan yang berakar dari realitas masyarakat. Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal dari kerja bersama yang lebih solid dan berdampak, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional.
Bagi masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat gerakan radio komunitas atau berkontribusi dalam pengembangan media warga di wilayahnya, pintu JRK dan NH FM selalu terbuka. Karena di balik setiap siaran sederhana, ada harapan besar dan suara masyarakat yang layak untuk terus didengar.
